MODEL HUBUNGAN DENSITAS DAN SALINITAS
PADA KEHIDUPAN IKAN
Model salinitas adalah penggambaran
atas kadar garam yang terdapat pada air yang memungkinkan tiap daerah memiliki
perbedaan model salinitasnya. Pada saat musim hujan, air tawar mengalir dari sungai
ke laut sehingga salinitas muara berkurang, begitu pula sebaliknya pada musim
kemarau. Di muara selalu terjadi sirkulasi yang berasal dari pergerakan air
laut dan air sungai. Perairan muara dikenal dengan kesuburan airnya, hal ini
adalah akibat dari unsur hara dan bahan organik yang dibawa dari sungai dan
mengalami pencampuran dengan unsur hara yang berasal dari laut. Pencampuran
tersebut mengakibatkan melimpahnya bahan dasar untuk keperluan fotosintesis.
Dengan keadaan seperti itu, densitas ikan, dan kebanyakan kelompok ikan yang
ditemukan dengan densitas tinggi (0,9 ikan/mł). Hal tersebut berlangsung pada
kedalaman 5-15 meter, yang mana akan mengalami pola pergeseran nilai salinitas
dan densitas ikan pada lapisan berikutnya yakni 15-25 meter. Maka dari itu,
dapat disimpulkan bahwa semakin dalam perairan di oseanis dan semakin tinggi
nilai salinitasnya akan menyebabkan densitas ikan berkurang akibat kurang
tersedianya tersedianya kelimpahan bahan makanan. Wilayah muara atau estuari
adalah wilayah yang ideal dimana kelimpahan ikannya tinggi.